Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di Kota Jailolo, Maluku Selatan, PAFI Jailolo terus mengembangkan program edukasi yang inovatif.

Salah satu kegiatan terbaru mereka adalah sosialisasi tentang bahaya TBC (Tuberkulosis) dan stunting di Puskesmas setempat.

Program ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman masyarakat sekaligus mendorong langkah-langkah pencegahan terhadap kedua isu kesehatan tersebut.

Mengapa TBC dan Stunting Jadi Prioritas?

TBC merupakan penyakit menular yang masih menjadi momok di Indonesia, termasuk di Jailolo.

Penyakit ini tidak hanya menyerang sistem pernapasan, tetapi juga memengaruhi produktivitas individu.

Sementara itu, stunting menjadi ancaman besar bagi generasi mendatang, mengingat dampaknya pada tumbuh kembang anak.

Dalam program ini, PAFI Jailolo berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bahaya TBC dan pentingnya pengobatan yang tepat.

Selain itu, informasi mengenai pencegahan stunting juga ditekankan, terutama pentingnya asupan gizi yang seimbang bagi anak-anak.

Program ini diharapkan dapat membantu masyarakat lebih memahami berbagai langkah dalam menjaga kesehatan keluarga.

Puskesmas sebagai Mitra Strategis

Kegiatan sosialisasi ini berlangsung di Puskesmas, yang berperan sebagai ujung tombak dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat.

Dengan lokasi yang mudah dijangkau, kegiatan ini berhasil menarik perhatian warga dari berbagai kalangan.

Dalam acara tersebut, apoteker yang tergabung dalam PAFI Jailolo memberikan edukasi interaktif yang mencakup beberapa topik utama, seperti:

1. Cara Mencegah TBC

• Menjaga kebersihan lingkungan untuk memutus rantai penyebaran bakteri.
• Pentingnya etika batuk yang benar, seperti menutup mulut dengan lengan atau tisu.
• Penggunaan masker sebagai langkah proteksi tambahan.

2. Pencegahan Stunting pada Anak

• Edukasi tentang pola makan sehat, mulai dari keanekaragaman makanan hingga pemenuhan kebutuhan gizi harian.
• Informasi bagi ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan rutin selama kehamilan untuk memastikan perkembangan janin yang optimal.
• Penyuluhan mengenai pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi.

Kegiatan ini juga melibatkan pemeriksaan kesehatan gratis, yang menjadi daya tarik utama bagi masyarakat.

Selain itu, sesi tanya jawab interaktif memberi ruang bagi warga untuk berkonsultasi langsung dengan apoteker mengenai masalah kesehatan mereka.

Apoteker sebagai Garda Terdepan

Sosialisasi ini menunjukkan bahwa peran apoteker jauh lebih luas daripada sekadar memberikan obat.

Mereka juga bertindak sebagai edukator yang membantu masyarakat memahami pentingnya pencegahan penyakit melalui langkah sederhana namun efektif.

Melalui kegiatan ini, PAFI Jailolo memperkuat komitmennya untuk mendukung pelayanan kesehatan yang lebih baik di Kota Jailolo.

Peran aktif apoteker tidak hanya membantu individu tetapi juga menciptakan dampak besar bagi masyarakat secara keseluruhan

Menuju Masa Depan yang Lebih Sehat

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang TBC dan stunting, diharapkan angka kasus penyakit ini dapat menurun secara signifikan.

Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sekaligus mendongkrak produktivitas mereka.

Dalam jangka panjang, langkah ini juga berkontribusi pada percepatan pembangunan daerah, baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi.

Sebagai organisasi farmasi yang aktif, PAFI Jailolo terus berinovasi untuk memberikan kontribusi nyata.

Menuju Masyarakat yang Lebih Sehat

Kegiatan sosialisasi ini merupakan langkah awal menuju terciptanya masyarakat yang lebih sehat dan makmur.

Dengan kolaborasi antara apoteker, tenaga medis, dan masyarakat, kesehatan warga Jailolo diharapkan terus mengalami peningkatan.

Kolaborasi seperti ini sangat penting untuk menciptakan perubahan yang nyata.

Kota Jailolo dapat menjadi contoh daerah yang berhasil mengatasi tantangan kesehatan dengan pendekatan edukasi dan pemberdayaan masyarakat.

Temukan informasi terkini mengenai program PAFI Jailolo di https://pafijailolo.org/.